001

“Now, please, jangan marah. Aku gak nerima tawaran chef Dewi, kok. Serius,” ucap seorang pria bernama Abev Khavian yang kini sedang duduk menghadap dengan seorang gadis bernama Nowel Kimberly di sampingnya, sambil terus memegang tangan sang gadis, untuk meyakinkan sang gadis kalau dia tidak akan pergi meninggalkannya.

Abev adalah seorang cook / commis 1 yang bekerja di salah satu hotel bintang lima di kotanya. Baru saja ia mendapatkan tawaran untuk bekerja dengan jabatan yang lebih tinggi dan tawaran gaji yang tak kalah tinggi.

Sungguh menggiurkan, juga salah satu keinginan Abev untuk berada di jabatan itu. Namun, yang menjadi masalah, pekerjaan itu mengharuskan dirinya pindah ke Negeri lain, dimana ia harus bekerja pada ia harus melangkah ke benua Eropa untuk mengambil tawaran tersebut. Lebih tepatnya, ke Negara yang disebut-sebut Negara terbersih juga terindah di dunia, yaitu Swiss.

Pindah ke Negara lain bukan satu masalah bagi Abev, terlebih Swiss adalah negara yang sangat ingin ia datangin suatu saat nanti. Namun, ada seseorang yang membuat dirinya berat untuk menerima tawaran itu. Tidak lain, Nowel Kimberly, gadis yang sudah ia pacari selama enam tahun lamanya.

“Bev, denger, ya, Swiss salah satu keinginan kamu dari dulu. Sekarang kamu dapet tawaran pekerjaan terus kenaikan pangkat ke Negara itu, gak ada alasan buat kamu nolak,” balas Nowel yang kini membalikkan badannya agar bisa saling bertatapan dengan Abev.

“Kamu,” balas Abev dengan tegas. “Kamu alasan aku buat nolak tawaran itu, aku gak mungkin ninggalin kamu,” sambung Abev dengan begitu yakin.

Nowel melenguh panjang mendengar kalimat Abev, ia menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa, sambil memejamkan matanya.

Lalu ia berkata, “Don't be stupid, Abev. Pursue your future, don't waste the time and opportunities that come to you.

Nowel diam sejenak, lalu kembali menegakkan kembali tubuhnya, lalu kembali menatap Abev yang tidak pernah menarik pandangannya sedetikpun dari Nowel.

Don't be stupid, cause of stupid things, cause of me. Kejar masa depan kamu, Abev.”

“I'm doing it.”

No, you're not.”

I am, Nowel. Aku lagi kejar masa depan aku, aku lagi berusaha mempertahankan masa depan aku. Kamu, kamu masa depan aku.”