44
Apa yang akan dilakukan sang ahli setelah perbuatannya kejinya.
Ketakutan? Menangis?
Tentu saja tidak.
Pria itu tersenyum seraya melemparkan handphone yang ia genggam tadi ke sofa di sampingnya.
Di ruangan gelap, yang hanya diterangi oleh cahaya televisi, ia sendiri.
Memandang televisi yang sedang menyiarkan siaran berita. Kasus bunuh diri yang kini sudah menjadi kasus terduga pembunuhan.
“Asik juga,” monolognya dengan bangga.
Selama lima tahun terakhir, jejaknya benar-benar tidak terlihat. Bahkan polisi percaya jika itu hanya kasus bunuh diri.
Jika begini, apa polisi yang terlalu bodoh, atau ia yang terlalu ahli?
Tawa Pria itu pecah ketika melihat seorang detektif yang sedang diwawancari di televisi.
“Bodoh,” monolognya lagi.
Karena muak, ia mematikan televisi dan melemparkan remotnya ke sembarang tempat.
Ia bangkit dari sana, mengambil sebuah Hoodie yang sudah tergantung. Hoodie itu sedikit berat, entah apa yang ada di dalam sakunya.
Tak lupa juga ia mengenakan topi berwarna hitam. Seperti biasa ia akan mengenakan setelan hitam di tubuhnya.
Setelah memastikan semuanya siap, ia berdiri dari sana. Keluar dari ruangan gelap itu, dan melangkah menuju ke tujuan yang sudah ada di dalam kepalanya.