.

Acara ulang tahun Galaxy berjalan dengan lancar, serangkaian acara yang bernuansa Harry Potter membuat para tamu sangat menikmati acara tersebut.

Begitupun dengan Jonathan, senyum dan tawa yang dulu tidak pernah ia tampilkan lagi, kini dengan mudah ia berikan untuk Galaxy.

Jonathan menjadi pusat perhatian disana, selain dirinya yang memang terkenal sebagai pengusahaan sukses, outfit dirinya yang tidak sesuai dengan tema acara.

Semua tamu undangan telah diberikan pakaian lengkap bertema Harry Potter sesuai dengan asrama yang telah disediakan. Namun tidak dengan Jonathan, ia hanya mengenakan pakaian formal seperti biasanya, karena memang tujuan dirinya hari ini adalah untuk melamar Bella secara formal.

Jonathan benar-benar melupakan Bella dan juga acaranya hari ini.

“Pulang dari sini gue mau ngomong sama lo,” bisik Sandy yang berada di samping Yudhis.

Yudhis tersenyum tipis. “Kita selesaikan secara dewasa San, gue punya banyak jawaban atas pertanyaan-pertanyaan lo nantinya,” jawab Yudhis dengan santai.

Embun bisa merasakan ada aura yang berbeda dari Sandy, walaupun Sandy tetap tersenyum di depan Galaxy.

“Teh,” panggil Hujan.

Embun tersentak kaget. “Iya Hujan?”

Hujan tersenyum lalu ia menggenggam tangan Embun.

“Tuhan udah mendengar semua doa-doa kita,” kata Hujan seraya menatap Galaxy yang sedang bermain mengikuti arahan mc, ditemani oleh Jonathan.

Embun tersenyum tipis, ia tidak merasa bahwa ini adalah hal baik.

“Maksud kamu?”

“Teteh gak inget ya gimana capeknya kak Yudhis deketin dirinya ke Galaxy waktu di Paris?”

Embun seketika ingat, perjuangan Yudhis yang berkali-kali dicuekin dan dijauhi oleh Galaxy.

“Galaxy bukan anak yang cepet deket sama orang kan teh? Tapi lihat sama kak Jona, ayahnya sendiri. Bukan karena mainan yang dibawakan oleh kak Jona, tapi ikatan batin antara ayah dan anak yang sama sekali belum pernah ketemu teh.” Hujan menjelaskan semuanya ke Embun, iya sangat yakin bahwa kebahagiaan akan datang ke Embun sebentar lagi.

Semua yang dikatakan oleh Hujan semuanya benar, bahkan dulu Yudhis memberikan Galaxy beberapa mainan, hasilnya sama, Galaxy tidak mudah dekat dengan orang asing.

Embun menghela nafas panjang. “Teteh takut, Galaxy diambil,” lirih Embun.

Hujan menggeleng kuat. “Galaxy gak akan diambil oleh siapapun, tapi dia akan kembali ke pelukan keluarga lengkapnya, dirawat oleh kedua orang tua yang hebat,” kata Hujan meyakinkan Embun.

Embun tak sempat membalas perkataan Hujan, mereka dipanggil oleh Cherry untuk foto bersama.


Di lain sisi sudah hampir dua jam keluarga Jonathan dan juga Bella menunggu kehadiran Jonathan.

Begitu juga para tamu yang mulai jenuh.

“Pa, tadi Jona kemana?” Tanya mama Una ke papa Arkan dengan berbisik.

Papa Arkan menggelengkan kepalanya, tidak tau kemana Jonathan pergi.

Bella menahan rasa sakit, dan juga rasa malu sekarang. Ia sangat ingin menangis, hari dimana dia berbahagia dengan Jonathan, namun Jonathan sendiri yang merusak momen ini.

“Saya ada meeting penting hari ini, jika acaranya masih lama, saya permisi,” pamit salah satu tamu.

Disusul oleh beberapa tamu lainnya. Orang tua Bella menahan amarahnya, terutama papa Bella, ia tidak berhenti-henti menatap mata Bella penuh amarah.


Sedangkan Jonathan sekarang.