.

Aula sekolah Galaxy dipenuhi oleh tepuk tangan meriah setelah penampilan dari beberapa murid tadi.

“Baiklah ibu-ibu dan bapak-bapak semuanya, ini penampilan terakhir kita, dari ananda Galaxy Dirgantara!” Seru salah satu guru Galaxy yang kini menjadi MC.

Ruangan kembali ribut, apalagi sorakan dari Cherry, Ara, dan juga Hujan. Sandy dan juga Embun yang melihat hal tersebut hanya tertawa.

Kini fokus mereka kembali ke Galaxy yang sudah berdiri tegap di atas panggung.

“Galaxy akan menyanyikan sebuah lagu, untuk ayah.”

Alunan piano membuka penampilan Galaxy, mata Galaxy terpejam menunggu saatnya dia akan bernyanyi.

“Engkaulah nafasku ,,, yang menjaga di dalam hidupku ,,, kau ajarkan aku menjadi yang terbaik,” Galaxy menyanyikan bait pertama dari lagu yang berjudul ayah.

Semua terpukau dengan penampilan Galaxy, sampai seketika layar di belakang Galaxy menampilkan sebuah video, video Galaxy dan juga Embun.

“Kau tak pernah lelah ,,,, sebagai penopang dalam hidup ku ,,, kau berikan aku semua yang terindah.” Galaxy tersenyum seraya menatap Embun yang berada di bangku penonton.

“Aku hanya memanggil mu ,,, ayah ,,, di saat ku kehilangan ,,, arah ,,, aku hanya mengingat mu ,,, ayah ,,, jika aku tlah jauh dari ,,, mu .. “

Video di layar tersebut masih memutar moment-moment Galaxy dan juga Embun selama di Paris. Semua penonton merasa heran dan takjub di satu saat.

Alunan merdu piano mengiri nyanyian Galaxy, Embun sangat terkejut melihat penampilan Galaxy sekarang. Bahkan ia sampai meneteskan air mata.

“Kau tak pernah lelah ,,, sebagai penopang dalam hidupku ,,, kau berikan aku ,,, semua ,,, yang terindah.”

“Aku hanya memanggil mu ayah, di saat ku kehilangan ,,, arah ,,, aku hanya mengingat mu ,,, ayah ,,, jika aku tlah jauh dari mu.”

Galaxy terus menyanyikan lagu tersebut hingga akhir. Sebelum mengakhiri penampilannya, Galaxy menunduk ke semua orang.

Para penonton semua berdiri, memberi pujian atas penampilan mereka.

“Galaxy tidak mempunyai ayah, tapi Galaxy punya bunda yang telah menjadi ayah untuk Galaxy,” kata Galaxy setelah penampilannya selesai.

Ia mengambil sebuah bunga yang ada di meja tidak jauh dari dirinya. Galaxy berjalan menghampiri Embun.

Galaxy menarik Embun hingga ke atas panggung, tentu saja hal tersebut membuat Embun terkejut.

“Bunda, terima kasih sudah menjadi ayah yang baik untuk Gala, ini bunga untuk bunda. Selamat hari ayah,” ucap Galaxy seraya menyerahkan bunga tersebut untuk Embun.

Sandy berdiri dari duduknya, ia bertepuk tangan diikuti oleh Daffa, dan kini satu ruangan tersebut ikut bertepuk tangan untuk Galaxy dan juga Embun.

Embun menerima bunga pemberian dari Galaxy, lalu ia memeluk Galaxy dengan erat.

“Bunda bangga sama kamu, terima kasih abang,” ucap Embun.

Galaxy melonggarkan pelukannya, ia mengusap air mata Embun.

“I love you bunda.”

“I love you too abang.”


Dari jauh, Yudhis, Rey, dan juga Jonathan yang dari tadi juga hadir di acara tersebut, hanya diam, sebelum Yudhis melontarkan sebuah kalimat yang membuat Jonathan terkejut.

“Kalo gue bilang dia anak lo sama Embun, lo bakalan gimana?”