Ayah

Galaxy dan juga Jonathan benar-benar menghabiskan waktunya berdua. Tidak ada rasa canggung ataupun takut diantara mereka.

“Om Jona tinggi banget, Gala suka,” kata Galaxy yang kini berada di gendongan Jonathan.

Jonathan terkekeh mendengar perkataan Galaxy. “Kenapa suka hm?”

“Karena Gala kayak terbang!”

Jonathan tersenyum, ia sangat bahagia sekarang. Hari ini adalah hari dimana ia merasakan kembalinya hidup di kehidupannya.

Ia kembali merasakan kebahagiaan yang sempat hilang.

“Terima kasih sudah datang Galaxy,” ucap Jonathan pelan.

Terima kasih telah hadir, karena kehadiran kamu adalah kehidupan bagi Jonathan.

“Om ayah, Gala mau es krim,” pinta Galaxy, namun ada yang beda ia memanggil Jonathan dengan sebutan om ayah.

Hal tersebut berhasil membuat Jonathan menghentikan langkahnya.

“O-om ayah?” tanyanya tidak percaya.

“Eum! Gala punya om papa, sekarang Gala punya om ayah, karena Gala udah punya om dan juga uncle!” Jawab Galaxy bersemangat.

Galaxy mengalungkan tangannya di leher Jonathan. Jantung Jonathan berdebar semakin kencang.

“Ayo kita beli eskrim sekalian tokonya!”


“Mau masuk gak Jo?” tawar Embun ke Jonathan yang baru saja mengembalikan Galaxy.

“Boleh?” tanya Jonathan.

Embun mengangguk. “Boleh Jo, di luar lagi hujan kan,” jawab Embun.

Dengan senang hati Jonathan melangkahkan kakinya memasuki apartemen Embun.

Kini Jonathan tengah bermain dengan Galaxy di ruang tengah, Embun tengah menyiapkan kopi untuk Jonathan, agar tubuh Jonathan tetap hangat.

Namun kegiatan Embun terhenti ketika ia menyadari ada pesan masuk di handphonenya.

Tanpa sengaja Embun menjatuhkan cangkir kopi yang ada ditangannya setelah membaca pesan tersebut.

Hal itu membuat Jonathan dan juga Galaxy menghampiri Embun di dapur.

“Embun kamu gapapa?”

“Bunda kenapa! Om ayah itu ada kaca di kaki bunda, om ayah bantu bunda!”

Tidak ada jawaban dari Embun, ia masih terdiam dengan tatapan kosongnya.