Ayah
“Yeayyy sampai!” Seru Galaxy bersemangat ketika mereka telah sampai di sebuah villa.
“Bunda disini cantik banget ya bunda? Kayak bunda,” ucap Galaxy.
Embun dan Jonathan tertawa mendengar hal tersebut.
“Siapa yang ajarin kamu kayak gitu?” tanya Embun.
“Galaxy sendiri!” jawab Galaxy dengan percaya diri.
“Ayah gendong,” kata Galaxy seraya mengulurkan tangannya meminta agar digendong oleh Jonathan.
Jonathan membulatkan matanya, menatap Embun tidak percaya. “A-ayah?” tanyanya tidak percaya.
Embun mengangguk dan tersenyum. “Aku udah jelasin semuanya ke Galaxy, belum semuanya, tapi sekarang yang dia tau kamu ayahnya Jona,” jawab Embun.
Jonathan tersenyum senang, dengan cepat ia menggendong Galaxy, dan memeluknya dengan erat.
“Terima kasih,” ucapnya.
Jonathan refleks mencium kening Embun, membuat Embun terdiam kaget.
“M-maaf, aku kelepasan,” kata Jonathan tersadar.
Embun tersenyum seraya mengangguk. “It's okay Jona,” balas Embun dengan tenang.
“Ayah habis ini ke pantai yuk?” ajak Galaxy.
Jonathan mengangguk mantap. “Dengan senang hati pangeran kecil,” jawab Jonathan mengiyakan ajakan Galaxy.
“Eits! Ganti baju dulu, pake baju santai aja ya Jo, abang juga ya ganti baju,” ucap Embun.
“Siap bunda!” jawab Jonathan dan Galaxy bersemangat.
Galaxy tengah berlari-larian di pasir pantai tidak jauh dari villa mereka menginap.
“Abang jangan jauh-jauh!” teriak Embun memperingati agar Galaxy tidak lari terlalu jauh.
“Embun,” panggil Jonathan dengan lembut.
Embun mengalihkan pandangannya menatap Jonathan. “Iya Jona?” jawab Embun.
“Terima kasih ya?”
Embun mengangguk. “Iya Jona, terima kasih juga karena enggak berubah,” ucap Embun. “Berubah sih, jadi lebih kurus Embun gak suka.” Embun memanyunkan bibirnya.
Jonathan terkekeh lalu mengacak-acak rambut Embun. “Nanti aku makan banyak, asal kamu yang masak.”
Embun mengangguk. “Janji ya?”
“Janji,” balas Jonathan seraya mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Embun.
Jonathan menghampiri Galaxy, seraya memfoto Galaxy yang sedang bermain di pasir.
“Jo! lihat kesini,” suruh Embun agar Jonathan melihat ke arah dirinya.
Dengan cepat Embun memfoto Jonathan ketika Jonathan melihat ke arah dirinya.
“Okey, aku tunggu disana ya, jaga Gala ya Jona!” Embun sedikit berteriak agar suaranya kedengaran.
Jonathan menjawab dengan acungan jempol.
Embun melihat foto Jonathan yang ada di layar handphonenya.
“Jaga Gala ya Jona.”