.

“Bunda,” panggil Galaxy dari kursi penumpang. Kini mereka sedang dalam perjalanan menuju hotel, dimana ulang tahun Galaxy dirayakan.

“Iya abang?” jawab Embun dengan lembut.

“Om yang kemarin kasih Gala mainan diundang kan? Gala mau ucapin terima kasih,” kata Galaxy menanyakan om yang kemarin memberikan dirinya mainan, orang tersebut adalah Jonathan, ayah kandung Galaxy.

Embun tersenyum, lalu ia menatap Sandy yang sedang mengemudi, seakan-akan bertanya, apa yang harus ia jawab.

“Oh, om itu kerja sayang, jadi gak bisa dateng,” jawab Embun setelah berpikir lumayan lama.

Galaxy menunduk kecewa, padahal ia sudah sangat berharap akan ketemu dengan Jonathan hari ini.

“Kapan-kapan kan bisa abang.” Kini Sandy yang berbicara, namun tidak ada jawaban dari Galaxy, ia masih terdiam dan menunduk.


Mood Galaxy kembali membaik selama perjalan, kini mereka telah sampai di hotel bintang lima yang sangat mewah.

Galaxy berlari menuju pintu masuk hotel, Embun dan juga Sandy hanya menggelengkan kepalanya melihat Galaxy yang sangat aktif.

Buggh

Tidak sengaja Galaxy menabrak kaki seorang wanita dewasa di depannya. Dengan cepat wanita tersebut melihat ke arah Galaxy.

“Loh, kamu Galaxy yang ketemu tante di bandara kan?” tanya wanita tersebut ke Galaxy, dia adalah Una mama Jonathan.

Galaxy sempat berpikir sejenak. “Ante una!” Seru Galaxy.

Mama una tersenyum, ia berjongkok agar sejajar dengan Galaxy.

“Kamu udah gede ya. Pa! Jo! Ini loh anak yang mama ceritain ke kalian, mirip banget kan sama kamu Jo?”

Jonathan terdiam dan tertegun melihat Galaxy, sangat mirip dengannya karena memang Galaxy adalah darah daging Jonathan.

Namun Jonathan merasa senang ketika melihat Mama Una dekat dan sangat suka dengan Galaxy, dan sedikit takut jika mamanga akan mengetahui kebenaran nantinya.

“Kamu ngapain disini?” Tanya Mama Una ke Galaxy.

“Hari ini Gala ulang tahun, Gala rayain disini.”

“Loh, sendiri?”

Galaxy menggeleng. “Sama Bunda dan papa,” jawabnya lalu sahut anggukan oleh Mama Una.

“Abang jangan lari-lari dong!” Seru Embun seraya menghampiri Galaxy.

Mendengar suara Embun dan melihat sosok Embun kembali, membuat Mama Una terkejut ia segera berdiri di samping Jonathan.

“Bunda, itu ante Una, ante yang Gala ceritain pas habis naik pesawat tebang!” Seru Galaxy memperkenalkan Mama Una.

Embun menatap Mama una dengan perasaan takut dan khawatir.

“Ante Una, ini bundanya Gala, terus ini papanya Gala,” kata Galaxy memperkenalkan Embun dan juga Sandy secara bergantian.

Sandy sedikit terkejut karena Galaxy menyebutnya sebagai papa, terlebih lagi di depan Jonathan dan keluarganya.

Mereka semua terdiam, hanya Galaxy lah satu-satunya yang bersemangat di sana.

Galaxy meraih paper bag yang ada di tangan Sandy, ia mengeluarkan sebuah undangan bertema Hogwarts, sesuai dengan tema ulang tahunnya. Galaxy menyerahkan undangan tersebut ke Jonathan.

“Karena om mirip sama Gala, nanti om dateng ya ke ulang tahun Gala,” ucap Galaxy.

Jonathan menerima undangan tersebut, namun ia tidak menjawab ucapan Galaxy, ia hanya tersenyum tipis.

“Ayo bunda kita go!” Seru Galaxy seraya menarik tangan Embun dengan kuat, mau tidak mau Embun meninggalkan mereka semua tanpa berpamitan.

Sandy menundukkan badannya, lalu ia berkata, “maaf anak saya berisik, permisi.” Sandy pergi menghampiri Embun dan juga Galaxy.

“I-itu anak Embun Pa?” Tanya Mama Una ke Papa Arkan tidak percaya.