Epilog -Selamanya
2 tahun kemudian
Gadis dengan rambut panjang, berkulit putih itu berdiri di sebuah gerbang universitas.
la sedang menunggu seseorang keluar dari gedung universitas itu.
Senyumnya melebar, ketika orang yang ia kenal memunculkan badang hidungnya. “Ezo!” Teriak gadis itu dengan gembira.
“Hai kayla,” Sapanya. Kayla tersenyum.
“Ezo apa kabar?” Tanya Kayla.
“Sangat baik,” Jawab kenzo.
Kayla tersenyum ke Kenzo, begitupun dengan Kenzo, ia sangat merindukan sang gadis manja yang ada di depannya.
2 tahun bukan waktu yang cepat untuk Kenzo dan Kayla. Mereka sama-sama menjalani terapi untuk mental mereka masing-masing.
Usaha mereka tidak sia-sia, kini Kenzo sudah kembali pulih. Dan Kayla juga bisa hidup dengan Kayla tanpa adanya alter ego di dirinya.
“Kayla, kakanda Miss you!” Seru seseorang yang tidak lain tidak bukan Aksa kakanda meresahkan.
Aksa hendak memeluk Kayla, namun segera di cegah oleh Kenzo, Johan, Raka, dan Haris.
Selama 2 tahun kemarin warriors lah yang membantu pemulihan Kenzo. Mereka saling memaafkan satu sama lain, tentu saja atas bujukan dari El.
“Kalian baik-baik semua kan?” Tanya Kayla.
Mereka mengangguk. “Baik banget,” Jawab Raka.
Mata kayla tertuju pada seseorang yang berjalan dengan mata yang tertuju pada handphone nya. Orang itu berjalan menuju gerombolan warriors dan Kayla.
Melihat orang itu, Kayla tersenyum lebar, tanpa pamit ia segera berlari ke arahnya.
“Kak El! Hug me!” Seru Kayla seraya berlari ke pelukan Elvano.
Orang itu adalah Elvano, lelaki yang selama ini selalu ada di sisi Kayla.
Dengan sigap Elvano langsung menangkap Kayla ke dalam pelukannya. “Suprise?” Tanya Kayla sambil menatap mata Elvano.
Elvano mengangguk. “Aku kira kamu kemana 2 hari gak ada kabar, biasanya bawel nanya ini nanya itu,” Keluh Elvano.
Kayla terkekeh. “Kak El yang bawel tauk!!!” Protes Kayla.
Elvano mengacak-acak gemas rambut Kayla. Ia sedari tadi melihat handphone karena menunggu kabar dari Kayla, namun siapa sangka kalo Kayla kini ada di hadapannya?
Kayla mengeluarkan sesuatu dari tas kecilnya. “Gelang?” Tanya Elvano kebingungan.
Kayla memasangkan gelang berwarna hitam dengan aksesoris berbentuk daun maple ke tangan Elvano, lalu ia menunjukkan tangannya yang terpasang gelang yang sama.
“Gelang daun maple, dulu papa sama mama ketemu di Kanada, mereka pacaran lamaaaa banget, namun mereka harus terpisah,” Jelas Kayla. “Tapi berkat gelang ini, daun maple yang melambangkan keharmonisan dan kesetiaan, mereka di pertemukan kembali, dan bertahan hingga ajal menjemput mereka,” Sambung Kayla menjelaskan panjang lebar.
Kayla menghela nafas. “Kayla mau, kak El hidup sama Kayla selamanya, walaupun nanti kita berpisah kak El udah Kayla tanda.” Kayla tersenyum lebar menatap Elvano.
Elvano kehabisan kata-kata, sejak kapan gadis polos ini bisa membuat hatinya terguncang sangat kencang? Ia menarik Kayla ke pelukannya, memeluk gadis itu sangat erat seakan-akan memberi isyarat bahwa dia tidak akan meninggalkan dirinya.
“Kayla sayang kak El,” Ungkap Kayla.
“Aku sayang kamu juga Kayla, sangat sayang,” Sahut Elvano lalu ia mengecup kening Kayla.
“Woi udah dong pacarannya, laper nih,” Protes Aksa dari sana membuat Warriors yang lainnya tertawa.
Kayla melepaskan pelukan Elvano, lalu ia menggenggam tangan Elvano dengan erat.
“Ayok ke basecamp, Kayla mau makan Chiki ! Eyayy!” Seru Kayla bersemangat.
Elvano hanya tersenyum, ia sangat senang melihat gadisnya bisa cerita seperti ini. Ia berjanji kepada semesta, bahwa ia tidak akan meninggalkan Kayla.
