Family
Kayla turun dari mobil, dan ia berdiri di depan gerbang rumah yang sangat mewah. Bangunan tua yang menjadi saksi bisu perkembangan keluarga de'Luca.
Saksi bisu kekerasan papa yang di lakukan ke mereka. Kayla tersenyum lebar, lalu detik kemudian gerbang besar itu terbuka, dan menampakkan Jeffery yang sudah berdiri di sana.
“Selamat datang princess,” Sambut Jeffery. Kayla terkekeh, lalu ia melangkah masuk ke dalam.
Kayla dan Jeffery melangkah masuk menuju ruang bawah tanah rumah besar itu. Sesampainya mereka disana, Kayla melihat semua kakak-kakak nya tengah berdiri di depan lemari kaca yang berisikan tempat di mana abu dari papa, kak windra dan ibu-ibu mereka.
Kaget? Tidak usah, memang benar semua ibu atau istri de'Luca memang sudah meninggal, sebagian dari mereka meninggal karena terbunuh oleh musuh.
Abu mayat mereka sengaja di simpan di rumah, menjadi keluarga mafia memang tidak mudah, bahkan setelah de'Luca Mati masih banyak yang mengincar jasad dan abu dirinya. Maka dari itu mereka semua sepakat untuk menyimpannya di rumah saja.
Mereka semua menunduk dan mengirimkan doa. Setelah berdoa Kayla melihat Januar berlutut tepat di hadapan foto kak windra. Lalu ia berkata. “Maaf tidak bisa menjaga tangan adek, maaf telah membuat tangan adek berdarah, maaf telah membuat adek menjadi api seperti kami,” Ucapnya penuh penyesalan.
Mendengar hal itu Kayla ikut berlutut. “Kak windra, kak janu berhasil membuat Kayla sayang ke diri Kayla sendiri, kak janu berhasil membuat Kayla menjadi diri sendiri. Kak windra jangan khawatir ya, Kayla selamanya akan menjadi air dengan ombak yang besar!” Seru Kayla Seakan-akan tidak Terima dengan penyesalan Januar.
Januar terkekeh sambil menatap mata Kayla. Lalu ia berdiri di ikuti oleh Kayla. “Terimakasih,” Ucapnya.
Kayla mengangguk. Lalu ia memeluk satu persatu kakak-kakak nya. Kini ruangan tersebut di penuhi dengan gelak tawa mereka.
Mempunyai 10 saudara memang tidak mudah bagi mereka, harus paham satu sama lain. Namun dengan adanya mereka satu sama lain, membuat mereka bisa berdiri tegak membahu satu sama lain.
Pertengkaran, bahkan perkelahian yang mengundang emosi sampai ingin membunuh satu sama lain tentu saja pernah terjadi di antara mereka.
Tapi semua itu akan pergi karena rasa sayang satu sama lain, dan juga karena Kayla yang selalu ada Buat mereka.
