.
FLASHBACK ON
Sandy melangkahkan kakinya masuk ke dalam cafe miliknya.
Namun langkahnya terhenti ketika melihat dua orang yang ia kenali berada di kafenya.
“Wow hai,” sapa Sandy.
Kedua orang tersebut sedikit kaget karena kehadiran Sandy.
“Yudhis, Theo gue gak tau lo berdua saling kenal?” tanya Sandy.
Kedua orang tersebut adalah Theo dan juga Yudhis, dua orang yang sangat Sandy kenal.
Sandy dapat melihat Yudhis menatap Theo dengan tatapan aneh.
“Haha itu tadi bro baru kenal kita mah, satu frekuensi jadi langsung akrab, iya kan Theo?” jawab Yudhis seraya menaikkan satu alisnya.
“Iya San, kagak usah cemburu lo mah wkwkw gue juga baru kenal sama Yudhis,” sahut Theo.
Sandy mengangguk, ia mengiyakan perkataan Yudhis dan juga Theo, walaupun Sandy merasa aneh dengan gelagat keduanya.
“Lo bukannya mau jalan sama Embun ya?” tanya Yudhis.
Sandy lagi-lagi mengangguk. “Iya ini mau mampir bentar ke cafe, yaudah lanjut aja,” jawab Sandy mempersilahkan Yudhis dan juga Theo melanjutkan perbincangannya.
“Yo bro, semangat ya ngelamar Embun,” kata Yudhis dengan nada sedikit mengejek, namun Sandy tetap menanggapinya dengan santai.
Theo membulatkan matanya menatap Yudhis, sedikit kaget ketika mendengar bahwa Sandy akan melamar Embun.
Setelah Sandy tidak ada lagi di sana, kini Yudhis dan juga Theo saling melemparkan tatapan yang sulit untuk di artikan.