.

“Galaxy!” Suara teriakan gadis muda menghampiri Galaxy yang berada di hadapan Una.

“Aunty Ara!” Jawab Galaxy dengan lantang menjawab panggilan dari aunty nya tersebut.

Ara dengan segera meraih Galaxy dan menggendongnya.

“Ini anak kamu?” Tanya Una ke Ara.

Ara menggeleng kuat, dan menatap Una dengan tatapan tidak suka.

“Ini keponakan saya, saya duluan ya nek. Kebetulan rombongan kita udah di depan, terima kasih sudah menjaga keponakan saya, sehat selalu nek,” jawab Ara lalu dengan segera pergi dari hadapan Una.

Una sedikit kesal dengan Ara, apalagi ketika dia dipanggil dengan sebutan nenek.

“Ma,” suara berat seorang pria paruh baya menghampiri Una. “Kenapa ma?” Tanyanya seraya menepuk bahu Una.

Una tersentak. “Gapapa pa,” jawabnya singkat.

“Yakin?”

“Tadi mama jumpa anak kecil, mirip banget sama Jonathan pa, mama jadi bayangin itu anak Jonathan sama Bella.”

Arkananta tertawa mendengar penuturan Una. “Mungkin cuman kebetulan aja ma, itu mereka ayok,” ajak Arkananta ketika melihat anaknya dan juga Bella yang sedang berjalan menuju mereka.

“Pa gimana liburannya?” Tanya Jonathan seraya menyalami papa dan mamanya.

“Seru,” jawab Arkananta.

“Tan! Ayo kita ke mall, salon atau apa gitu. Bella kangen banget sama Tante!” Seru Bella dengan manja seraya memeluk Una.

“Ayo!” Jawab Una tak kalah semangat.


Di mobil satu ada Embun, Sandy, Ara, Hujan dan tentu saja Galaxy. Dan di mobil satunya lagi ada Daffa, Yudhis dan Cherry yang mengikuti mobil Embun dari belakang.

“Bunda,” panggil Galaxy yang kini ada di pangkuan Embun.

“Iya sayang?” Jawab Embun dengan lembut.

“Tadi Galaxy ketemu ante di bandara, terus ante itu bilang Galaxy mirip sama anaknya,” kata Galaxy melaporkan apa yang baru saja terjadi.

Embun mengerutkan keningnya. “Oh ya? Terus abang jawab apa?”

“Abang jawab, berarti ganteng ya? Soalnya abang kan ganteng!” Jawab Galaxy penuh percaya diri.

Satu mobil tertawa mendengar jawaban dari Galaxy, jawaban narsis dari anak yang belum genap berumur empat tahun.

Embun mencium gemas pipi anaknya. “Siapa yang ajarin sih?”

“Om papa!” Sahut Galaxy seraya menunjuk Sandy yang sedari tadi fokus menyetir.

“Gak heran sih Ara,” celetuk Ara.

“Tos aunty,” ucap Galaxy mengajak Ara untuk tos.

“Aunty Hujan juga!” Ujar Galaxy kemudian.

Sandy menggelengkan kepalanya, dan tertawa tipis. “Om papa terus yang kena,” protes Sandy.