.
Hari ini adalah hari mpls terakhir, dimana seluruh murid baru kini sedang berada di lapangan.
Rangkaian acara hari ini adalah demo ekskul, dimana semua ekskul akan menunjukkan kemampuan mereka demi menarik minat dari murid-murid baru.
Ran duduk di barisan tengah, dengan tangan yang memegang pena dan juga buku kecil miliknya. Halaman terakhir di buku kecil Ran bertuliskan dimana letak kunci rumah yang ia simpan tadi pagi.
Kini Ran sedang menulis nama-nama ekskul yang sedang tampil, dan juga menuliskan kemampuan mereka.
Ran tertarik dengan ekskul Paskibra, bahkan dari kemarin pada saat penyerahan formulir ia sangat tertarik, namun dirinya takut untuk meminta izin kepada ayah, karena pasti ayah tidak akan mengizinkannya.
“Wah keren banget,” puji Ran.
“Kalo Ran ada di situ pasti keren.” Ran mengamati dengan seksama penampilan dari ekskul paskibra.
Kini jam menunjukkan pukul tiga belas lewat lima puluh lima. Bel menandakan seluruh murid sudah boleh pulang. Namun tidak untuk murid baru, karena mereka akan melaksanakan kegiatan terakhir mpls, yaitu pelepasan balon.
Semua murid kini tengah berdiri di tengah lapangan dengan formasi melingkar. Di tengah-tengah sudah ada beberapa OSIS yang akan memegang kendali pelepasan balok tersebut.
“Oke, semuanya waktu kakak bilang satu, dua, tiga kalian lempar toga kalian ke atas ya!”
“Siap!”
“Satu, dua, tiga!”
Pada hitungan ke tiga balon dilepaskan dan juga para murid baru melemparkan toga yang mereka buat dari karton tersebut ke atas.
Ran tidak berhenti tersenyum, ia benar-benar merasa senang. Seperti tidak merasakan beban apapun sekarang.
“Suatu saat Ran bakalan ngelempar toga beneran nantinya, karena Ran akan menjadi seorang dokter.”