I'm here
“Halo Embun, aku datang,” kata Sandy.
Sandy Arkananta, pria yang pernah hadir di kehidupan Embun, dan bertahan cukup lama.
Pria yang dari awal selalu ada di samping Embun, namun harus menghilang di saat-saat terakhir Embun.
Dia tidak kembali, lebih tepatnya dia tidak pernah pergi.
“I'm here, kamu udah gak sakit di sana?” Sandy mengusap batu nisan Embun.
“Maaf,” lirihnya. “Maaf karena aku gak ada di saat kamu berjuang di akhir,” sambung Sandy.
Ia meletakkan bunga matahari di atas makam Embun, bunga matahari yang ia belikan tadi.
“Tapi aku seneng lihat kamu tersenyum dengan lebar sampai akhir Embun.”
Sandy memang tidak ada di samping Embun. Namun ia selalu mengikuti Embun dari jauh. Bahkan disaat Embun dan Galaxy liburan dengan Jonathan, Sandy terus mengikuti Embun.
Flashback
Dari jauh Sandy melihat Yudhis yang sedang berkunjung ke penginapan Embun dan juga Sandy.
Samar-samar ia mendengar bahwa Embun tidak mengingat siapa Yudhis.
“Sudah sampai ke tahap itu ya Embun?” monolognya.
Ia melihat Embun yang berjalan ke arah dimana dirinya bersembunyi, dengan cepat Sandy menyembunyikan dirinya di balik pohon.
Untung saja Embun tidak melihat dirinya di sana. Embun berjalan melewati Sandy, ia terus berjalan tanpa melihat kiri, kanan dan belakang, bahkan dirinya tidak menyadari bahwa Sandy tengah mengikutinya sekarang.
Sandy terus mengikuti Embun, walaupun jarak di antara mereka sedikit jauh.
“I miss you,” lirih Sandy namun tiba-tiba ia tersentak karena langkah Embun terhenti.
Apa Embun menyadari bahwa ada orang yang mengikutinya?
Dengan cepat Sandy mundur, untung saja ada pohon besar yang bisa Sandy jadikan tempat persembunyian.
Tidak lama Sandy bersembunyi ia melihat Yudhis mengikuti Embun.
Sandy tersenyum tipis. “Bagaimana kalau mereka tau Yud?”
Lalu Sandy meninggalkan Embun dan juga Yudhis berdua, karena ia tidak ingin mendengar percakapan Embun dengan Yudhis.
“Maaf karena aku gak bisa tepati janji aku, untuk berjuang sama kamu,” ucapnya dengan tangan yang masih mengusap batu nisan milik Embun.
“Kamu masih ingat kata aku Embun? Mencintaimu adalah hal terindah yang pernah aku rasakan, namun memiliki mu seutuhnya hanya menjadi mimpi indah yang akan ku ulang di setiap tidurku.” Air mata Sandy berhasil lolos, pertahanannya runtuh.
“Aku akan mengulang terus mimpi itu sampai aku tua nanti, tanpa ada seorangpun yang bisa menggantikan posisi kamu Embun,” katanya.
Sandy menangis tersedu-sedu, melupakan semua rasa bersalahnya kepada Embun.
“Aku akan menjaga Galaxy untuk kamu Embun.”
“Jaga kita dari sana ya, istirahat yang tenang wanita ku.”
Sandy mengusap air matanya, lalu ia berdiri dari sana, menatap sejenak makam Embun sebelum ia benar-benar meninggalkan Embun yang sedang berisitirahat selamanya.