Jangan takut
Wina melangkahkan kakinya dengan cepat agar ia segera sampai ke rumah.
Namun tiba-tiba ia merasa seperti ada yang mengikutinya dari belakang. Berkali-kali ia mencoba untuk menelfon Bagas namun tidak ada jawaban.
Cuaca di luar sedang hujan, Wina memiliki trauma dengan hujan, karena pada 3 tahun yang lalu, ia hampir menjadi korban pembunuhan.
“Argghh,” ringis Wina tiba-tiba Kakinya kepeleset dan terjatuh.
Wina perlahan mengangkat kepalanya, melihat sosok asing yang berdiri di depannya.
Orang tersebut menggunakan pakaian serba hitam, bahkan untuk melihat mukanya sangat susah.
“Kamu s, siapa?” Tanya Wina. Kini ia sangat ketakutan, bayang-bayang 3 tahun lalu kembali menghantuinya.
Orang tersebut jongkok di hadapan Wina. Lalu mendekatkan dirinya ke Wina.
“Jangan takut,” Bisik orang tersebut dengan tangan yang menancapkan sebuah suntikan di tangan Wina.
Wina hendak melawan, namun perlahan ia kehilangan kesadaran.