-

– Jika tidak ada satupun yang memaafkan dirimu, jangan salahkan diri sendiri.

Embun yang tengah menangis di pelukan Cherry sahabatnya yang selalu ada buat dirinya.

Ia menceritakan semuanya. Semua masalah yang bertubi-tubi datang menjatuhkan dirinya.

Keluarga Jonathan yang tiba-tiba menyuruh Jonathan menjatuhkan talak hanya karena Embun belum hamil selama 1 tahun pernikahan mereka.

Keluarga Jonathan yang mempermalukan keluarga Embun karena berasal dari keluarga miskin.

Ayah yang selalu membenci dirinya.

“Gue lagi di hukum sama alam ya Cher?” Tanya Embun seraya menatap mata Cherry.

Cherry yang sedari tadi ikut menangis tidak sanggup menatap mata sembap sahabatnya.

Cherry menggeleng. “No, lo gak salah, kenapa lo harus di hukum?”

Embun kembali terisak, benar kata Cherry, kenapa dirinya harus menerima hukuman jika tidak melakukan kesalahan?

“Gue nyerah aja ya Cher?” Tutur Embun tiba-tiba.

Tentu saja hal itu membuat Cherry marah, Cherry melepaskan pelukannya. Ia menatap Embun dengan tatapan tajam.

“Gue gatau harus bilang apa ke lo, kalo gue bilang bertahan untuk seseorang untuk siapa lo bertahan, pasti itu jawaban lo,” Jawab Cherry dengan nada sedikit marah.

“Bertahan buat diri lo sendiri Embun, please gue mohon sama lo. Kalo emang ini hukuman dari alam, lo harus jalanin hukuman ini.” Dada Cherry terasa sesak, ia sangat sakit melihat keadaan Embun dan juga betapa pedih yang di rasakan oleh Embun.

“Kalo emang gak ada satupun yang maafin lo.” Cherry menarik nafas. “Maka dari itu maafin diri lo sendiri Embun!” Finish Cherry dengan tangisan yang pecah.

Cherry kembali memeluk Embun, begitupun dengan Embun ia kembali menangis di pelukan sahabatnya itu. Ia tidak tau harus apa.

Ceklek

Pintu apartemen terbuka menampakkan seorang pria dengan tubuh yang tinggi berdiri di depan sana.

“Semuanya udah siap, apartemen ini udah jadi milik Embun,” Ucap pria tersebut.

“Terima kasih Daffa,” Kata Cherry kepada pria itu. Pria yang bernama Daffa yang merupakan kekasih dari Cherry.

Embun menghela nafasnya kasar. “Gue harus bayar pake apa?” Tanyanya lemah seraya menatap Daffa dan juga Cherry secara bergantian.

Daffa dan Cherry saling menatap satu sama lain sebelum Cherry menangkup tangan Embun dan mengusapnya dengan pelan.

“Bayar dengan hidup lo, lo harus bangkit lagi. Hidup sebagai Embun Gayatri yang gue kenal, itu bayarannya,” Jawab Cherry.

Embun menunduk lemah, bayaran yang sangat memberatkan dirinya, sesungguhnya Embun sangat ingin mengakhiri hidupnya sekarang juga.

“Hidup buat lo sendiri Embun, buat gue sahabat lo. Gue udah anggap lo sebagai kakak gue sendiri, gue mohon,” pinta Cherry. “Gue mohon bangkit dari ini semua,” Sambungnya.

Perlahan Embun mengangkat kepalanya, menatap mata Daffa yang sedari tadi melihat dirinya.

“Terima kasih Daffa, gue gak kenal lo tapi-” Embun tidak kuat melanjutkan ucapannya.

“Terima kasih,” lirihnya lagi sambil menunduk dan menangis.

Daffa tersenyum. “Mulai sekarang anggap gue abang lo, anggap kita keluarga. Sekarang lo punya tujuan hidup Embun,” Ucap Daffa. “Tujuan hidup lo buat keluarga lo, yaitu kita,” Sambungnya.

Embun mengangguk, perasaannya perlahan mulai membaik. Ia akan berusaha untuk memaafkan diri sendiri, dan juga orang-orang di sekitarnya.