kembali dengan sang ahli

tw // blood


Sang ahli; kini dia sedang berjalan menyusuri ruangan gelapnya. Dia seakan gelisah karena sesuatu yang tidak bisa didapatnya. Sampai sang ahli mengerang kuat dan memukul kaca yang ada di hadapannya dengan kuat. Untung saja kaca itu tidak bisa dipecahkan hanya dengan pukulan.

Sang ahli tersenyum ketika melihat darah mengalir dari tangannya. Dia mendekatkan tangan itu ke wajahnya dan menatap dengan mata berbinar. Sungguh indah baginya.

“Saya bukan kehilangan kamu, hanya saya menunggu lebih lama lagi.”

Kalimat itu terdengar begitu menyeramkan karena adanya ancaman di sana. Tanpa memperdulikan darah yang mengalir di tangannya, dia melangkah dari sana untuk mengambil sebuah pisau yang ada di dekat meja televisi. Pisau itu dia masukkan ke dalam saku Hoodienya seperti biasa.

“Tapi bukan berarti saya diam saja.”