Ngadu

“Tolong jadwal saya hari ini dibatalkan semua, saya ada acara keluarganya,” perintah Jonathan ke sekretarisnya.

Jonathan terburu-buru keluar dari ruangannya, dengan muka yang sangat sumringah, bahkan sekretarisnya sangat kebingungan dengan Jonathan saat ini.

“Lah loh mau kemana tuh orang?” tanya Jaffrey yang baru saja tiba di ruangan Jonathan.

Jaffrey menghampiri sekretaris Jonathan. “Itu pak Jonathan mau kemana?” tanya Jaffrey.

“Oh pak Jonathan katanya ada acara keluarga pak, jadi pulang duluan,” jawab sekretaris tersebut.

Jaffrey menyatukan alisnya kebingungan. “Acara keluarga? Emang punya?” gumam Jaffrey.

“Yasudah kalo begitu, nanti tolong serahkan berkas ini ke pak Jonathan ya, harus di tangan dia loh,” kata Jaffrey seraya menyerahkan berkas yang dibawanya tadi.

Sekretaris Jonathan menerima berkas tersebut. “Baik pak, akan saya serahkan ke pak Jonathan nanti.”


“Enak abang?” tanya Jonathan ke Gala yang sedang makan di hadapannya.

Gala mengangguk dengan semangat. “Enak banget om ayah,” jawab Galaxy dengan senyum kesenangan.

“Habis ini abang mau kemana?”

Galaxy terdiam sejenak. “Eumm om ayah mau buat suprise buat bunda gak?”

“Suprise?”

Galaxy mengangguk. “Bunda sedih banget beberapa hari ini, jadi Gala mau kasih suprise.”

Jonathan mengangguk paham. “Abang mau kasih apa untuk bunda?” tanya Jonathan lagi. Mata Jonathan tidak pernah lepas dari Galaxy, ia benar-benar jatuh hati kepada anaknya itu.

“Eumm itu,” jawab Galaxy seraya menunjuk ke lengan kiri Jonathan.

Jonathan menyeringitkan dahinya. “Lengan om ayah?”

Galaxy menggeleng. “Sunflower, yang kayak di lengan om ayah,” kata Galaxy menjelaskan maksudnya menunjuk lengan Jonathan.

Jonathan baru ingat bahwa dirinya mempunyai tato sunflower di lengan kirinya. Dan benar Embun sangat suka dengan bunga matahari.

“Oke jagoan om ayah, jadi kita beli sunflower buat bunda?”

Galaxy mengangguk, ia masih setia memakan makanannya.

“Tapi Gala maunya bibitnya aja om ayah, nanti kita tanam sama-sama,” ucap Galaxy bersemangat.

Galaxy benar-benar memberikan celah untuk Jonathan bisa kembali ke Embun, walaupun Embun tidak akan menerimanya kembali.

“Boleh!” Seru Jonathan tak kalah semangat dari Galaxy. “Abang selesaikan makannya dulu, nanti kita beli ya,” lanjutnya seraya mengusap lembut kepala Galaxy, dan membiarkan anaknya kembali menikmati makanannya.


“Yang sebelah kiri punya om ayah, yang tengah punya Gala, yang sebelah kanan punya bunda!” Seru Galaxy. “Yeayyy selesai,” sambungnya bersemangat.

Jonathan, Galaxy dan Embun telah menyelesaikan kegiatan menanam bunga matahari di balkon Embun.

Layaknya keluarga kecil yang masih bersatu, kebahagiaan menyelimuti mereka.

“Terima kasih ya Jo, aku seneng bisa gini lagi,” ucap Embun seraya menatap mata Jonathan.

Jonathan tersenyum dan mengangguk. “Aku juga berterima kasih Embun,” balasnya.

“Bunda jangan sedih lagi ya? Sekarang ada om ayah, ada Gala dan sunflower yang akan menghibur bunda,” ucap Galaxy seraya memeluk lengan kiri Embun.

Embun mengecup kening Galaxy. “Terima kasih ya abang, bunda seneng banget punya anak sepinter abang.”

Senyum Jonathan tidak tertahan melihat pemandangan tersebut. Ia merasa sangat bahagia sekarang, walaupun dirinya dan Embun tidak lagi terikat, namun ia bahagia dan bersyukur bisa bertemu kembali dengan Embun.

“Aku juga bahagia Embun,” batin Jonathan.