Nginap
“Nasyaaaaa!” Seru Zarra bersemangat ketika Nasya membukakan pintu untuknya.
“Zarra!” Sahut Nasya tidak kalah semangat.
Kedua gadis cantik itu berpelukan dengan erat, melepas rindu satu sama lain.
“Zarra ini snacknya papa taro di sini ya. Papa mau pulang nih,” Ucap Reza Papa Zarra.
Zarra melepaskan pelukannya lalu berpaling ke papanya.
“Iya pa! Hati-hati ya,” Jawab Zarra seraya menyalam tangan papa nya.
“Hati-hati ya papa Reza.” Nasya juga ikut salam dengan papa Reza.
“Have fun kalian, bye,” Pamit papa Reza lalu pergi dari sana.
“Ayok masuk!”
“Lesgoooo!”
“Ini ya Zarra, bunda kesel banget sama Panji bodoh banget ih.”
“Ihh Zarra mah suka sama Panji, cowo tuh harus fuckboy.”
“Ihhh siapa yang ajarin kamu gitu?”
Begitulah perdebatan yang memenuhi ruang tengah keluarga Perdana.
Nasya yang tidak paham tentang apa yang sedang di ributkan oleh sahabat dan bundanya hanya memilih untuk diam.
“Lagian itu kan udah skenario sutradara kok banyak koment sih,” Protes Nasya.
“Diam Nasya!” Ucap Bunda dan Zarra berbarengan.
Nasya memanyunkan bibirnya kesal.
“Halo anak ayah, kenapa?” Tanya Ayah Bara. Ayahnya Nasya.
Nasya memilih untuk video call ayahnya untuk mengadu.
Dengan cepat Nasya membalikan kameranya menyorot Bunda dan Zarra yang sedang berpelukan menonton suara hati istri.
“Lihat ayah, Nasya di cuekin. Tadi Nasya juga di marahin,” Lapor Nasya mengadukan semuanya.
Ayah Bara hanya terkekeh mendengar aduan Nasya. “Bunda,” Panggil Ayah Bara.
Bunda yang mendengar suara Ayah bara dengan cepat mengambil handphone yang ada di tangan Nasya.
“Ayah! Aaaaaaa kangen. Bye anak-anak.” Dalam sekejap Bunda menghilang dari hadapan Zarra dan Nasya.
“Kok di ganti?” Tanya Nasya ke Zarra karena Zarra baru saja memgganti channel tv.
“Lagian siapa yang suka suara hati istri selain bunda? Itu cuman gimik biar lancar jaya deket sama bang Atha,” Jawab Zarra dengan mudahnya.
Nasya menatap Zarra dengan tatapan yang ingin menggigit Zarra sekarang juga.
“Boleh juga.” Nasya mengacungkan jempolnya.
“Hai ladies,” Sapa Athaya yang baru saja pulang.
“Hai Abang!” Sahut Mereka berdua dengan serentak.
“Ganteng bangettt.”
Nasya menatap aneh ke arah Zarra yang sedang menggigit bantal sofa.
“Fiks hari ini gue nginep!”
“Emang Zarra bawa baju sekolah?” Tanya Nasya memastikan.
Zarra terdiam sejenak. “Baju lo ada berapa?” Tanya Zarra balik.
Nasya berpikir. “Lima,” Jawab Nasya.
“Bagus ! Gue pinjem baju lo.”
Nasya menggeleng melihat kelakuan sahabatnya. Padahal dia orangnya cuek bebek, tapi kalo udah urusan bang Atha pasti bawel banget. Semoga cinta Zarra cepet di bales sama bang Atha.