Party

Gue jalan berbarengan sama Johnny, dan tidak pernah lupa Johnny ngerangkul pinggang gue. Mungkin dia takut gue hilang kali ya?

Di sana banyak orang, pas gue tanya mafia semua kah, jawabannya apa? Ya betul 99,99% mafia. Manusia biasa siapa ? Ya betul cuman gue.

“Hei bro!” Sapa seseorang menghampiri Johnny dan gue.

Johnny tersenyum ke arah dia. “Hai Lucas, sendirian?” Tanya Johnny ke orang yang bernama Lucas itu.

“Iya lah hahaha, bawa gandengan nih bro? Wah gila keren, hai girl what your name?” Respon Lucas menanyakan nama gue.

Gue ngelirik Johnny sesaat, dan Johnny mengangguk. “Bella Kim, nice to meet you Lucas,” Jawab gue seraya tersenyum.

Gue ngelihat Lucas terkekeh. “Kayaknya dia bukan dari kalangan kita Jo,” Kata dia. “It's okay girl, Johnny bakalan ngejaga Lo,” Sambungnya. “Gue duluan ya!” Pamit dia lalu seketika menghilang dari sana.

Gue dan Johnny cuman senyum ke arah Lucas.

“It's okay, semua yang ada di sini-” ucap Johnny tergantung.

“Apa?” Tanya gue penasaran.

“Gak baik hahahaha,” Sambung Johnny dengan kekehan nya.

Gue menatap dia dengan tatapan tajam. “Ihhhhhhhhhh.” Tangan gue bergerak mencubit pinggang dia.

“Ampun-ampun,” Keluh dia masih dengan tawa yang sama, bikin gue kesal.


Sekarang gue sendirian di samping sebuah kolam besar di gedung ini. Johnny pamit sebentar ingin berbicara dengan rekan kerjanya.

Sebenernya gue gak sendirian, tapi ada beberapa istri dari rekan-rekan Johnny, dan mereka tampak ramah.

Tapi gue inget semua kata-kata Johnny mereka tidak sepenuhnya baik. Jadi takut.

Tiba-tiba seorang wanita dengan pakaian yang sangat elegan menghampiri gue.

“Hai Bella,” Sapa dia sedikit sksd menurut gue. Darimana dia tau nama gue coba?

“Hai,” Jawab gue singkat biar gak di kira sombong.

Gue tersenyum ke arah gue. “Kenalin saya Chelsea istri Johnny, ibu kandungnya Haechan,” Ucap dia memperkenalkan diri dengan bangga.

Gue cuman menjawab dengan senyuman canggung.

“Kamu siapa?” Tanyanya. “Sekretaris pribadi Johnny? Maid? Or another baby girl?” Ucap dia memastikan dengan nada bicara yang sangat mengesalkan.

Gue gatau harus jawab apa, gue gak terikat hubungan apa-apa sama Johnny. “Salam kenal Chelsea,” Sahut gue agar tidak merasa canggung.

Gue ngelihat Chelsea tatap-tatapan dengan seseorang yang ada di belakang gue. Gerak-gerik dia sangat mencurigakan.

Dengan perlahan Chelsea mendekati dirinya ke kolam, dan kebetulan gue ada di pinggir kolam. Bener-bener pinggir kolam.

Byurrr

Suara air gemercik karena Chelsea yang terjatuh ke kolam. Tentu saja hal itu membuat semua fokus orang yang ada di sana teralih.

“Tolong!” Tolong saya,” pinta Chelsea. Namun tidak ada yang menolong dia.

Dia tetap mengapung, kayaknya gak bisa berenang, gue harus gimana?

Tiba-tiba gue ngelihat Johnny dan beberapa rekannya termasuk Yuta, taeyong, Doyoung, dan Lucas.

“Jo-”

“Dia yang ngedorong Chelsea ke kolam, dan saya mendengar dia mengejek-ngejek Chelsea tadi,” Ucap seseorang tiba-tiba dari belakang gue.

Apa-apaan? Bahkan gue gak ngomong apa-apa tadi.

“Enggak Jo!” Protes gue.

Namun tidak ada jawaban dari Johnny, dia cuman natap gue dengan tatapan tajam seperti sedang marah.

Dan orang-orang di sana. Arghhh mereka semua ngejebak gue!

Byurr

Detik kemudian Johnny loncat ke dalam kolam, dan ia membantu Chelsea kembali ke tepian.

Lalu dengan segera Johnny pergi dengan Chelsea di gendongannya. Bagaimana dengan gue?

“Jo!” Gue pengen teriak tapi gabisa, gue takut.

Yuta ngehampiri gue dengan raut wajah khawatir.

“Yut sumpah gue gak ngapa-ngapain!” Gue coba ngejelasin semuanya ke Yuta.

Yuta mengangguk. “ I know, sekarang kita susul mereka,” Ajak Yuta seraya menarik tangan gue meninggalkan tempat jahanam itu.

Gue benci, sekali lagi gue benci party! Udah seharusnya gue gak ikut.


Gue di anterin Yuta kembali ke rumah. Sesampainya gue di rumah Johnny, dengan segera gue berlari masuk ke dalam.

Dan benar gue ngelihat Johnny duduk di sofa ruang tengah dengan Chelsea yang ada di pelukannya.

“Jo,” panggil gue.

Gue ngeliat Chelsea semakin mengeratkan pelukannya ke Johnny. “Jo aku takut, sekretaris kamu jahat,” Ucap dia seakan-akan gue yang jahat di sini.

Johnny natap gue dengan penuh amarah, gue takut kaki gue bergetar. Bahkan nafas gue udah gak stabil, trauma gue kembali.

Gue ngelihat Mr.Kim menyeret sebuah koper besar. Wait? Itu koper gue.

“Pergi kamu dari sini,” Suruhnya dengan nada mengintimidasi.

Dengan tatapan yang masih dengan penuh amarah, namun tangan ia masih memeluk Chelsea agar Chelsea tidak ketakutan.

“Kamu saya pecat!” Teriak Johnny.

Damn, hati gue seketika hancur. Air mata gue tiba-tiba berhasil meluncur.

“Jo-”

“Pergi! Gak denger ? Kamu saya pecat, dasar jalang murahan!” Imbuhnya masih dengan suara yang tegas dan penuh amarah.

Sakit Jo, gue sakit gue takut. Gue gak berani ngelawan. Gue tersenyum ke arah mr.kim dan meraih koper milik gue.

“Ini,” ucap mr.kim menyerahkan secarik kertas.

“Itu gaji kamu, anggap saja bayaran atas tubuh yang sudah kamu berikan buat saya.” Suara Johnny kembali masuk ke telinga gue.

Jadi selama ini gue cuman di anggap pemuas nafsu belaka buat dia? Hahaha gue nya aja yang bodoh. Gue tersenyum melihat sebuah cek yang ada di tangan gue. Cek bernominal 1 milyar.

Dengan cepat gue merobek cek itu. Gue tersenyum ke arah Johnny. “Saya gak menjual tubuh saya,” Ucap gue.

“Jo,” Rengek Chelsea seakan-akan takut dengan keberadaan gue.

“Pergi kamu dari sini!” Usir dia.

Iya Jo, gue bakalan pergi. Perlahan dengan kaki bergetar gue berusaha keluar dari rumah itu.

“Bunda!” Teriak Haechan tiba-tiba. “Bunda jangan pergi!!!” Sakit, mendengar suara tangisan Haechan.

Ceklek

Suara pelatuk Pistol yang dari tangan johnny. “Kamu pergi atau saya bunuh anak itu?” Ancamnya.

Gue menatap mata Haechan sebentar. “Haechan anak baik, tugas bunda udah selesai ya?” Sekarang keluarga kamu udah utuh, kamu akan hidup berbahagia, sampai jumpa anak baik!” Lalu perlahan gue melangkahkan kaki keluar.

“Bundaaaaaa!!!” Suara itu masih jelas terdengar di telinga gue.

Hati gue sesak, gue gatau harus ngapain sekarang.

Ternyata gue salah, gue salah udah menaruh harapan kembali. Dari awal seharusnya gue sadar diri.

Sekarang gue hancur, udah saatnya ini semua berakhir. Hidup gue maksudnya?