Prolog

Between us It's hurt, but I'm letting go

Revano atau yang sering dipanggil Reno. Di mata orang dia adalah sosok laki-laki yang sangat mengagumkan. Namun bagi Maudy atau yang sering dipanggil Ody, dia adalah sosok laki-laki sekaligus pacar yang sangat egois.

Menjalin hubungan selama dua tahun sebagai pacar dan tiga tahun sebagai sahabat, tidak mudah bagi Ody. Begitu sering Reno menyakiti gadis itu.

Namun Ody tidak pernah mau melepskan Reno, ia akan selalu menjadi rumah untuk Reno. Namun bukan rumah untuk pulang, tapi rumah untuk sekedar beristirahat kala ia merasakan luka dari rumah sebenarnya.

Karena rumah untuk pulang sudah menjadi tugas Gema, sahabat Reno sedari kecil. Pernah sekali Ody bertanya, “Kalo Gema rumah untuk kamu pulang, dan kamu nyaman sama dia, kenapa kamu gak pacaran aja sama dia, Ren?”

Maka Reno akan menjawab, “Aku gak mau jadi musuh Gema, kalau suatu saat hubungan yang aku bangun dengan dia selesai.”

Ody hanya bisa tersenyum saat mendengar jawaban yang tak pernah ia duga itu. Ody yang penasaran, juga pernah beertanya, “Lalu bagaimana dengan aku? Kita, between us?”

Reno menjawabnya dengan senyuman yang selalu membuat Ody luluh. “Aku pastiin hubungan kita gak akan pernah selesai, Ody. You’re the only one until the end.”

Jawaban bulshit yang menjadi alasan Ody bertahan sampai sekarang.

Tak jarang Ody mendapatkan tamparan berupa kalimat dari dua sahabatnya, yaitu Misel dan Moreo yang juga menjalin hubungan.

Misel pernah berkata, “Let him go, Ody. Dia bakalan nyakitin lo terus menerus.” Perkataan Misel disetujui oleh Moreo selaku pacar Misel dan juga sahabat Reno. Then Ody answer, “Yeah, I know it’s hurt. Tapi kalo ngelepasin dia bakalan lebih sakit.”