Rebellion

Dugg

Suara hentakan kaki seseorang yang baru saja lompat ke bawah.

“Lo pelan-pelan kenapa sa,” Ucap Johan ke Aksa.

Aksa hanya nyengir tidak jelas. “Maap hihihihi,” Sahutnya.

“Inget, kita ke kantin dulu baru ke aula, oh ya di aula udah di persiapkan sama kakak-kakak gue jadi kita cuman cek aja,” Kata Queen memperjelas rencana mereka.

Anak-anak warriors mengangguk mengerti, perlahan mereka berjalan menuju kantin di mana biasa mereka makan.

Untuk kantin sendiri ada 2 dimana mereka akan membeli Snack biasa, dan kantin khusus untuk makanan berat.

Tujuan mereka adalah kantin dimana biasa pada murid makan-makanan berat.

“Bisa gak rak,” Tanya Aksa gelisah seraya melihat Raka sedang berusaha membuka pintu kantin itu.

Raka mendecak kesal. “Sabar,” Jawab Raka tegas.

Ceklek

Pintu kantin pun terbuka, perlahan mereka masuk ke dalam, di buka oleh Raka, Johan, Aksa, Haris, Queen, Dan El paling belakang.

“Baru kali ini gue nginjekin kaki di kantin ini, selama 3 tahun gue sekolah kagak pernah makan di sini,” Cicit Aksa.

“Emang ada yang mau makan, makanan basi?” Tanya Raka.

Semuanya menggelengkan kepalanya. “Gak,” Jawab mereka serentak.


Mereka berjalan menuju gudang penyimpanan bahan baku makanan yang ada di kantin tersebut.

“Wleekkk.” Queen berekspresi seperti hendak muntah ketika masuk ke dalam gudang tersebut.

“Kalo gak kuat di luar aja ya?” Usul El ke Queen, Queen menggelengkan kepalanya.

“Oke, mulai ambil semuanya sesuai rencana kita!” Seru Queen bersemangat.

Namun kegiatan mereka terhenti ketika mendengar seseorang berusaha masuk ke dalam kantin.

Mereka mencoba untuk mencari tempat persembunyian masing-masing. Queen Dan El bersembunyi di balik sebuah lemari, dengan Queen yang bersandar di tembok dan El di depannya.

Jantung Queen seakan-akan ingin berhenti sekarang juga, bukan hanya karena keadaan mereka yang terancam, namun karena berpapasan dengan Elvano.

Mereka mematung untuk beberapa saat, sebelum mereka mendengar orang tersebut benar-benar keluar dari kantin.

Netra mata mereka berdua ketemu satu sama lain. Dengan cepat Elvano mengecup bibir Queen, membuat Queen diam seribu bahasa.

“Kak El!” Protes Queen hanya disahut tawa oleh Elvano.


Kini mereka benar-benar menjalankan aksinya, memberantakan semua bahan baku makanan yang ada di sana, beserta semua peralatan yang ada di kantin.

“Yuhuuuu kantin busuk,” Seru Aksa Seraya memecahkan telur satu persatu.

“Kayaknya udah deh,” Kata Haris ketika selesai menuangkan semua saos yang ada di jirigen di tangannya.

Mereka semua mengangguk setuju.

“Keluar pelan-pelan, sebagian ada yang ke kelas, sebagian ada yang ke aula oke?” Usul Elvano.

“Oke!” Jawab mereka serentak.