Suara di pagi hari
Bangun pagi, terlebih di hari Senin, suatu kegiatan yang begitu tidak menyenangkan, terlebih untuk Kazu yang kini masih memegang status sebagai seorang murid kelas satu SMA.
Seperti biasa, tanpa senyum ataupun semangat, Kazu mempersiapkan segala hal untuk ia bawa ke sekolah. Setelah dirasa siap, ia melangkah menuju pintu, bersiap-siap untuk keluar dan berangkat ke sekolah.
Baru saja pintu itu ia buka, suara di pagi hari yang selalu ia dengar sudah menohok telinganya dengan begitu nyaring.
Bukan suara sambutan atau kalimat selamat pagi. Namun, suara pertengkaran kedua orang tuanya yang selalu menyambut pagi hari.
Kazu melangkah melewati kedua orang tuanya, tanpa berniat untuk sarapan atau berpamitan terlebih dahulu, membiarkan kedua orang tuanya berkicau layaknya burung di pagi hari, yang membedakannya hanya saja kicauan burung terkadang merdu, sedangkan mereka, hanya membuat telinga sakit saja.