Ternyata

Cherry yang masih panik menunggu kedatangan Daffa. Kini Cherry berada di depan pintu apartemen Embun. Entah kenapa dari tadi Embun tidak menyahut panggilan dari Cherry, Cherry khawatir Embun akan nekat menyakiti dirinya mengingat pesan terakhir yang ia dapatkan dari Embun.

“Daffa! Cepet,” Panggil Cherry ketika melihat Daffa keluar dari lift apartemen.

“Kamu gak inget Sandi nya?” Tanya Daffa menghampiri Cherry.

Cherry menggeleng kuat.

Daffa memasukkan beberapa digit angka, dan ajaibnya pintu itu terbuka.

Cherry merasa takjub namun dengan buru-buru ia masuk dan mencari di mana keberadaan Embun.

“Embun!” Teriak Cherry.

Mendengar hal itu Embun segera keluar dari kamarnya dan melihat Cherry yang panik dan juga Daffa di belakangnya.

“Gue di sini Cher,” Jawab Embun pelan.

Tanpa berpikir panjang Cherry berlari ke arah Embun, memeluk Embun dengan erat.

“Jangan macem-macem Embun, gue gak mau hiks, kehilangan lo hueeee.” Tangisan Cherry pecah di pelukan Embun.

Embun tersenyum ia juga ikut menangis mendengar ucapan sahabatnya barusan.

“Gue gak ngapa-ngapain, tadi gue lagi nonton YouTube pake suara Full, makanya gak kedengaran,” Jawab Embun.

Jawaban Embun berhasil membuat tangisan Cherry menangis, Cherry melepaskan pelukannya dan menatap Embun dengan tatapan marah.

“Lo bikin gue panik, huaaaaaaaa Daffa,” Rengek Cherry kini berpindah memeluk Daffa.

Daffa segera menerima pelukan Cherry, ia terkekeh melihat pacarnya tersebut. Lalu mata Daffa menatap mata Embun dan tatapannya berpindah ke tangan kanan Embun.

Menyadari hal itu Embun dengan cepat menyembunyikan tangannya di sebalik tubuhnya.

Bohong jika ia tidak berusaha melukai bahkan hendak mengakhiri hidupnya. Beberapa saat yang lalu Embun berusaha melukai dirinya sendiri, mulai dengan menyayat tangannya sendiri, bahkan membenturkan kepalanya di dinding.

Ada tiga hal yang membuat ia berhenti, teriakan Cherry, podcast Hope S yang ia putar pada saat ia sedang berusaha melukai dirinya sendiri, dan juga Hujan, adik perempuan satu-satunya.

Embun harus bertahan dan bangkit, dia harus berdamai dengan masa lalu.