Usai

“Kalo bulan pergi apa semuanya akan usai?”


Kini bulan tengah membolak-balik halaman buku yang ada di depannya. Jam sudah menunjukkan pukul 7.15 pagi, yang menandakan sebentar lagi sekolah akan di mulai.

Tiba-tiba bulan merasakan ingin ke kamar kecil. Dengan segera ia berlari keluar, sekarang ia tidak lagi menghiraukan tatapan tajam dari orang-orang.

Setelah kejadian kemarin bulan hendak di keluarkan dari sekolah. Namun Keenan segera mendatangi pihak sekolah, bahkan bulan sendiri tidak tau apa yang di bicarakan Keenan dengan pihak sekolah sehingga bulan masih bisa bersekolah hingga sekarang.

Bulan hendak membuka pintu toilet, namun tiba-tiba pintu itu tidak bisa terbuka.

“Halo ada orang di luar?” Teriak Bulan seraya menggedor-gedor pintu.

Bulan sebisa mungkin untuk membuka pintu itu namun tidak bisa.

Ia hendak melihat ke arah atas, namun begitu terkejutnya dia apa yang barusan ia lihat.

Byurrr

Sebuah ember yang berisikan air yang sangat bau. Bukan hanya air, tapi bercampur dengan minyak dan juga telur busuk.

Cairan itu membasahi sekujur tubuh bulan.

“Hahahahahaha, mampus kan Lo,” Ejek seseorang dari luar toilet.

Bulan bisa mengenal suara siapa itu.

“Bintang!” Seru Bulan.

“Bintang aku itu kakak kamu, kenapa kamu ngelakuin ini ke aku?”

Suara kekehan dari bintang memenuhi toilet. “Gak ada yang pernah Sudi jadi adek lo tau gak? Oh ya kita mau ujian dulu ya, selamat membusuk di dalam toilet,” Sarkas Bintang lalu segera pergi dari sana. Tidak lupa dengan beberapa temannya yang tertawa seraya menendang pintu toilet.

“Mama, bulan takut,” Lirih bulan seraya memeluk kedua kakinya.

Badan bulan terasa sangat bau, dia juga kedinginan serta ketakutan.

Kini ia tidak bisa mengikuti ujian lagi. Yang ia pikirkan sekarang adalah gimana caranya untuk keluar.