#.
Mpls hari pertama selesai, kini Ran sudah kembali lagi ke sekolah, semua murid sudah diperbolehkan pulang.
Namun Ran belum ingin pulang, matanya tertuju pada jajanan yang ada di pinggir sekolah, seperti siomay, batagor, cilok dan berbagai macam jajanan lainnya.
Ini seperti surga bagi Ran, namun ia kembali mengingat uang jajan yang ayahnya berikan hanya sepuluh ribu.
“Gak apa-apa ya Ran, lagian Ran bawa bekel,” lirihnya.
Ran hendak melangkahkan kakinya menuju ke rumah, namun tiba-tiba ada seseorang memanggil dirinya.
“Nak,” panggil seorang nenek yang sudah tua.
Nenek tersebut terlihat sangat lusuh, dan ada sebuah karung yang berisikan botol air mineral bekas di dalamnya.
“Nak saya boleh minta duit, atau makanan nak? Saya belum makan dari semalem,” pinta nenek tersebut.
Hal itu membuat Ran merasa kasihan kepada sang nenek, ia segera merogoh saku bajunya. Benar saja, ia hanya mempunyai duit sepuluh ribu.
Ran sedikit ragu untuk memberi duit tersebut, namun dirinya juga kasihan kepada sang nenek.
“Ini nek.” Ran menyerahkan uang sepuluh ribu miliknya. “Saya cuman punya segitu, semoga cukup ya nek, ah ini juga.” Ran mengeluarkan bekal yang belum ia makan lalu ia menyerahkan kepada nenek tersebut.
“Bekelnya nenek makan aja, uangnya nenek simpan untuk nanti.”
“Nak, makasih banyak ya. Nenek terima kasih banyak sama kamu nak,” ucap nenek itu.
Ran dapat melihat nenek tersebut menangis. Ran tersenyum ke nenek tersebut.
“Jangan nangis ya nek, saya ikhlas kok, nenek jangan sampai telat makan ya.”
“Sekali lagi terima kasih ya nak.”
Setelah itu nenek tersebut pergi dari hadapan Ran, Ran sedikit sedih, sedih karena nenek itu belum makan dari semalem dan juga sedih kini dirinya sudah tidak memegang duit sepeserpun